← Back Published on

Selami Lukamu Agar Sembuh


Kondisi yang tidak stabil — baik secara emosional maupun fisik — bisa membuat kita merasa lebih buruk, kan? Pernah gak kalian ngerasain itu? Terkadang, di beberapa fase kehidupan, kita memang membutuhkan 'self-healing'. Buat kamu sendiri, apa, sih, 'self-healing' itu?

Dari definisinya sendiri, 'self-healing' adalah suatu upaya untuk menyembuhkan atau memulihkan luka yang ada dalam diri kita. Akan selalu ada luka yang belum benar-benar disembuhkan, misalnya luka batin akibat masalah psikologis. Ketika suatu pemikiran atau perasaan sudah mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari kita, di saat itulah 'self-healing' diperlukan.

'Self-healing' bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti relaksasi, yoga dan meditasi, dan dengan menciptakan karya seni untuk mengekspresikan rasa. Di masa sekarang, sepertinya bentuk 'self-healing' yang populer di kalangan anak muda, ya, jalan-jalan atau beli ini itu. Eits, harus tetap ingat! Jangan sampai itu dilakukan hanya untuk melarikan diri dari masalah, ya.

Tentu hal-hal tersebut bisa mempengaruhi perasaan atau emosi menjadi lebih positif, membuat kita menjadi lebih bahagia. Namun, kebanyakan orang melakukannya hanya untuk melupakan masalah sejenak. Padahal setelah bersenang-senang, kita justru harus refleksi diri untuk mencari dan mengorek penyebab luka kita.

Kita baru bisa benar-benar pulih kalau berani mencari letak kesalahan, serta menerima dan menghadapi masalah-masalah yang membuat kita merasa sakit. Karena itu, sebenarnya 'self-healing' adalah proses yang rumit dan tidak terlalu menyenangkan.

Kala beban terasa terlalu berat, di sinilah kita membutuhkan bantuan profesional, seperti psikolog. Dengan dampingan mereka, kita akan lebih mudah mencari tahu apa yang kita rasakan, kekurangan dan kelebihan kita, dan apa yang akan membuat kita merasa lebih bahagia. Lagipula, akan lebih mudah memahami masalah karena mereka lebih kompeten untuk memberikan solusi yang pas.

Tidak apa-apa melakukan pelarian sejenak, asal nantinya dibarengi dengan proses pemulihan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, di mana bila dibiarkan, keadaan tubuh juga bisa memburuk. Juga, jangan menganggap pergi ke psikolog atau psikiater sebagai suatu hal yang tabu karena ada risiko tersendiri bila kita memilih untuk mengatasi sendiri dan keadaan tak kunjung membaik. Sehat selalu, teman-teman semua!